Minggu, 28 April 2013

Analisa Rasio Laporan Keuangan

Analisa Rasio Laporan Keuangan Sebelumnya kami telah memposting contoh Laporan Keuangan dari PT Mandom Indonesia untuk dianalisa dengan analisa perbandingan laporan keuangan. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisa Laporan Keuangan tersebut dengan Analisa Rasio.

Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapetenta G. (49210389)

Kelas : 3DA01



RATIO LIKUIDITAS
1.Current Ratio  =  Harta Lancar / Hutang Lancar
Current ratio tahun 2011= (Rp. 671.882.437.539 / Rp. 110.452.261.687) x 100% = 608,3%
Current ratio tahun 2010 = (Rp. 610.789.437.218 / Rp. 98.762.035.129) x 100% =  618,4%

Analisis : Current Ratio dari data diatas dapat ditentukan bahwa current ratio perusahaan tersebut adalah 6:1 atau 600% yang berarti bahwa jumlah aktiva lancar ada enam kali dari jumlah hutang lancar atau setiap  Rp.1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 6 aktiva lacar atau Rp. 1 modal kerja jadi current ratio pada tahun 2010 adalah sebesar 618,4% dan pada tahun 2011 adalah sebesar 608,3%.

2.Cash ratio = (Kas + Surat berharga)/ Hutang Lancar
Cash Ratio tahun 2011 =  (Rp. 89.862.335.910 + 0) / Rp. 110.452.261.687 = 813,6%
Cash Ratio tahun 2010 = (Rp. 129.104.545.843 + 0) / Rp. 98.762.035.129 = 130,72%

Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa cash ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 130,72% dan 813,6%

3.Quick Ratio = ( Aktiva lancar – Persediaan) / Hutang Lancar
Quick Ratio tahun 2011 = (Rp. 671.882.437.539. – Rp.278.433.445.457) / Rp. 110.452.261.687 = 356,2%
Quick ratio tahun 2010 = (Rp. 610.789.437.218 – Rp. 193.132.525.220) / Rp. 98.762.035.129 =  423%

Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa Quick Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 356,2% dan 423%.

RATIO SOLVABILITAS

1. Ratio Modal dengan Aktiva :
2010 : Modal Sendiri / Total Aktiva = Rp 948.480.404.874 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,905 = 90,5%                   
2011 : Modal Sendiri / Total Aktiva = Rp 1.020.412.800.735 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,902 = 90,2%
                   
Analisis: Ratio modal dengan aktiva pada perusahaan dari data diatas adalah aktiva lebih besar daripada modal. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 90,5% dan 2011 sebesar 90,2%. Persentase pada tahun 2011 lebih rendah dibanding tahun 2010.

2. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap :
2010 : Modal Sendiri/ Aktiva Tetap =Rp 173.865.626.016 / Rp 436.449.002.785 = 0,398 = 39,8%                
2011 : Laba Usaha / Aktiva Tetap =Rp 193.065.034.262 / Rp 458.982.624.883 = 0,420 = 42%
                  
Analisis : Ratio modal sendiri dengan aktiva tetap pada perusahaan dari data diatas adalah aktiva tetap lebih besar dari modal. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 39,8% dan tahun 2011 sebesar 42%. Persentase ratio ini pada tahun 2011 lebih tinggi daripada tahun 2010.

3. Ratio Aktiva dengan Hutang Jangka Panjang :
2010 : Aktiva Tetap/ Hutang Jangka Panjang = Rp 436.449.002.785/ Rp 41.592.045.669 = 10,49           
2011 : Aktiva Tetap/ Hutang Jangka Panjang = Rp 458.982.624.883/ Rp 53.235.797.928 = 8,62
                
Analisis : Ratio aktiva dengan Hutang jangka panjang pada perusahaan dari data di atas aktiva tetap lebih besar daripada hutang jangka panjang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 10,49 dan tahun 2011 sebesar 8,62. Pada tahun 2010 memiliki ratio yang lebih tinggi dibanding pada tahun 2011.

4. Ratio Hutang Jangka Panjang dengan Modal Sendiri :
2010 : Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri = Rp 41.592.045.669 / Rp 948.480.404.874 = 0,04 = 4%          
2011 : Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri  = Rp 53.235.797.928 / Rp 1.020.412.800.735 = 0,05 = 5%
                                
Analisis : Ratio hutang jangka panjang dengan modal pada perusahaan, dari data diatas modal lebih besar daripada hutang jangka panjang. Pada tahun 2010 sebesar 4% sedangkan 2011 sebesar 5%. Ratio pada tahun 2011 lebih tinggi 1 % daripada tahun 2010.

5. Ratio Total Hutang dengan Modal Sendiri :
2010 : Total Hutang / Modal Sendiri = Rp 98.762.035.129 / Rp 948.480.404.874 = 0,104 = 10,4%             
2011 : Total Hutang /  Modal Sendiri = Rp 110.452.261.687 / Rp 1.020.412.800.735 = 0,108 = 10,8%
                     
Analisis : Ratio total hutang dengan modal pada perusahaan, dilihat dari data di atas, modal lebih besar daripada hutang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 10,4% dan tahun 2011 sebesar 10,8%. Ratio tahun 2011 lebih tinggi 0,4% dari tahun 2010.

6. Ratio Total Hutang dengan Total Aktiva :
2010 : Total Hutang / Total Aktiva = Rp 98.762.035.129 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,094 = 9,4%                     
2011 : Total Hutang / Total Aktiva = Rp 110.452.261.687 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,098 = 9,8%
                     
Analisi : Ratio total hutang dengan total aktiva pada perusahaan, dilihat dari data diatas, total aktiva lebih besar daripada total hutang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 9,4% dan tahun 2011 sebesar 9,8%. Ratio pada tahun 2011 lebih tinggi 0,4% dari tahun 2010.       

RATIO RENTABILITAS

1. Ratio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha :
2010 : Laba Usaha / Aktiva Usaha = Rp 173.865.626.016 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,166 = 16,6%       
2011 : Laba Usaha / Aktiva Usaha = Rp 193.065.034.262 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,170 = 17%
                  
Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa ratio laba usaha dengan aktiva usaha pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 16.6 % dan 17 %

2. Perputaran Aktiva Usaha :
2010 : Penjualan / Aktiva Usaha  = Rp  1.466.938.711.851 / Rp 1.047.238.440.003 = 1,400 = 140%          
2011 : Penjualan / Aktiva Usaha  = Rp 1.654.671.098.358 / Rp 1.130.865.062.422 = 1,463 = 146,3%
        
Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa perputaran aktiva usaha pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 140% dan 146.3%

3. Gross Margin Ratio :
2010 : Laba Kotor / Penjualan = Rp  543.904.030.122 / Rp 1.466.938.711.851 = 0,370 = 37 %
2011 : Laba Kotor / Penjualan = Rp  601.326.048.646 / Rp 1.654.671.098.358 = 0,363 = 36,3%
              
Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa Gross Profit Margin pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 37% dan 36,3%

4. Operating Margin Ratio :
2010 : Laba Usaha / Penjualan =Rp  173.865.626.016 / Rp 1.466.938.711.851 = 0,118 = 11,8 %   
2011 : Laba Usaha / Penjualan = Rp  193.065.034.262 / Rp 1.654.671.098.358 = 0,116 = 11,6%
                   
Analisis : dari data diatas dapat ditwentukan bahwa Operating Margin Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 11,8% dan 11,6%

5. Net Margin Ratio :
2010 : (Laba Bersih – Pajak) / Penjualan = (Rp  131.445.098.783 – Rp 42.080.327.961) / Rp 1.466.938.711.851 = 0,060 = 6 %                                                  
2011 : (Laba Bersih – Pajak) / Penjualan = (Rp 140.038.819.641 – Rp 50.103.933.205) / Rp 1.654.671.098.358 = 0,054 = 5,4%
                                                 
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Net Margin Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 6% dan 5,4%

6. Operating Ratio :
2010 : (Harga Pokok – Biaya Operasi) / Penjualan  = ( Rp 923.034.681.729 – Rp 370.038.404.106) / Rp 1.466.938.711.851 = 0,060 = 6 %                                            
2011 : (Harga Pokok – Biaya Operasi ) / Penjualan = ( Rp 1.053.345.049.712 – Rp 408.261.014.384) / Rp 1.654.671.098.358 = 0,054 = 5,4%
                                                           
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Operating Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 6% dan 5,4%

7. Rate of ROI :
2010 : Laba bersih (Sebelum Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha =  Rp 173.525.426.744 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,165 = 16,5 %         
2011 : Laba bersih (Sebelum Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha = Rp 190.142.752.846 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,168 = 16,8%
                
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Rate of ROI pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 16,5% dan 16,8%

8. Net Rate of ROI :
2010 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha =  Rp 131.445.098.783 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,125 = 12,5 %
2011 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha =  Rp 140.038.819.641 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,123 = 12,3%
                
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Net Rate of ROI pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 12,5 % dan 12,3%

9. Rentabilitas Modal Sendiri :
2010 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Modal Sendiri = Rp 131.445.098.783 / Rp 948.480.404.874 = 0,138 = 13,8 %                  
2011 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Modal Sendiri = Rp  140.038.819.641 / Rp 1.020.412.800.735 = 0,137 = 13,7%
                                          
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Rentabilitas Modal Sendiri pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 13,8 % dan 13,7%
 
Read More..

Analisa Laporan Keuangan

Sebelumnya kami telah memposting contoh Laporan Keuangan dari PT Mandom Indonesia untuk dianalisa. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisa Laporan Keuangan tersebut.

Nama Anggota : Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapetenta G. (49210389)

Analisa Laporan Keuangan 
Analisa terhadap Neraca perbandingan dapat dilakukan dengan memperbandingkan perubahan yang terjadi dalam jumlah totalnya (keseluruhan), perubahan dalam sub total dan masing-masing pos secara individu dan memperbandingkan atau menghubungkan antara perubahan pos yang satu dengan perubahan pos-pos lainnya yang saling berkaitan atau yang mempunyai hubungan yang erat antara pos pos tersebut. Hasil dari analisa ini akan dapat membantu dalam mengambil keputusan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Laporan Keuangan Perbandingan 










Hasil Analisa

Dari neraca yang diperbandingkan antara akhir tahun 2010 dengan 2011, menunjukkan: Jumlah rupiah masing-masing aktiva, hutang dan modal serta jumlah total masing-masing golongan aktiva, hutang dan modal pada tanggal 31 desember 2010 dan 31 desember 2011 dengan perubahan-perubahannya.

Dari perubahan (kenaikan da penurunan) dapat diketahui bahwa :
a. Aktiva lancar naik Rp. 61.093.000.321, sedangkan aktiva tidak lancar naik pada Rp. 22.533.622.098, hutang jangka pendek naik sebesar Rp. 50.474.299 dan hutang jangka panjang naik sebesar Rp. 11.643.752.259 serta modal naik sebesar Rp. 71.932.395.861. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan modal kerja (modal kerja= aktiva lancar dikurangi hutang lancar) yang kemungkinan di sebabkan oleh :
·  Diperolehnya keuntungan atau laba
·  Perubahan aktiva tetap menjadi aktiva lancar melalui proses penjualan ataupun
penyusutan
·  Diperolehnya hutang jangka panjang atau liabilitas jangka panjang.
·  Dengan adanya perubahan hutang lancar menunjukkan adanya perbaikan posisi keuangan jangka pendek.

b. Aktiva naik sebesar Rp.83.626.622.429, hutang  naik sebesar Rp.  11.643.752.259, dan  ekuitas naik sebesar Rp. 71.932.395.861.

c. Perubahan dalam jumlah-jumlah rupiah seperti yang diterangkan diatas (a dan b), Nampak lebih jelas lagi perubahan dalam prosentasenya. Aktiva lancar naik dengan 10% sedangkan aktiva tidak lancar hanya naik 8 %, total aktiva naik sebesar 8% dan hutang jangka pendek 0% dimana tidak naik dan tidak turun, dan hutang jangka panjang naik sebesar 28 % dan ekuitas sebesar 8%. Hal ini menunjukkan bahwa posisi keuangan jangka panjang dalam tahun 2011 lebih baik daripada tahun 2010. Perubahan-perubahan dalam prosentase ini lebih mendukung hasil analisa.

Dalam neraca yang diperbandingkan tersebut diketahui pula prosentasenya masing-masing pos terhadap jumlah aktiva ataupun jumlah hutang dan ekuitas. Data ini sangat membantu bagi pengambilan keputusan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Analisis laporan laba rugi yang di perbandingkan antara periode 2010 dan 2011 akan di peroleh berbagai  kesimpulan yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan . di samping itu diketahui tingkat perkembangan dan efesiensi yang telah di capai misalnya:
a. Dalam tahun 2010, beban pokok yang di peroleh adalah 63% dan pada tahun 2011 beban pokok yang diperoleh sebesar 64 %. Hal ini akan memperngaruhi laba kotornya..

b. Adanya kenaikan penjualan dapat mengakibatkan perubahan naiknya laba bersih . walaupun bila dihubungkan dengan tingkat penjualannya kan menghasilkan  presentasenya sama  12%.

c. Biaya penjualan naik Rp 18,552,650,642 dan biaya umum & admin naik menjadi Rp 19,669,959,636.

d. Laba usaha yang di hasilkan pada tahun 2010 naik di 2011 menjadi Rp 193,065,034,262  kenaikan nya hingga Rp 19,99,408,246.

e. Pada tahun 2010 ke 2011 laba berih tahunnan mengalami kenaikan yang tadinya tahun 2010 sebesar Rp 131,445,098,783  pada tahun 2011 sebesar Rp 140,038,819,641. Kenaikan itu sebesar Rp 8,593,720,858.

Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Ditinjau dari faktor likuiditas tahun 2011 lebih baik daripada likuiditas tahun 2010, karena current ratio (aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar) tahun 2010 sebesar 1068% (610.789.437.218 : 57.165.989.460 x 100%)yang berarti bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 10,68 aktiva lancar atau dijamin Rp 10,68 modal kerja, sedang dalam tahun 2011 sebesar 1174% (671.882.437.539 : 57.216.463.759 x 100%)atau setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 11,74 aktiva lancar.    
       
2. Ditinjau dari faktor solvabilitas tahun 2011 lebih solvabel daripada tahun 2010 karena solvabilitas tahun 2011 (jumlah aktiva dibanding dengan jumlah hutang) ada 1023% (1.130.865.062.422 : 110.452.261.687 x 100%) sedang tahun 2010 hanya 1060% (1.047.238.440.003 : 98.758.035.129 x 100%).

3. Ditinjau dari rentabilitas atau efisiensi perusahaan secara keseluruhan, maka tahun 2011 lebih efisen dibanding tahun 2010. Rentabilitas ekonomis tahun 2011 ada 8% (1.130.865.062.422 : 1.047.238.440.003 x 100%) sedang tahun 2010 hanya 10% (671.882.437.539 : 610.789.437.218 x 100%), rentabilitas modal sendiri (tanpa memperhatikan beban pajak) dalam tahun 2011 19% (190.142.752.846 : 1.020.412.800.735 x 100%)dan tahun 2010 18% (173.525.426.744 : 948.480.404.874 x 100%).
 


 
Read More..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
next page