Selasa, 11 Juni 2013

Rabu, 15 Mei 2013

Analisa Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas

Sebelumnya kami telah memposting tentang Analisis Rasio Laporan keuangan. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisis Laporan Keuangan tersebut dengan Analisa Sumber dan Penggunaan Dana.

Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapetenta G.(49210389)

Kelas : 3DA01

Dibawah ini adalah Laporan Perubahan Neraca 31 Des 2010 - 31 Des 2011 :


 

Jumlah Deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 68.362.666.780. Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp 140.038.819.641. Maka Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas adalah sebagai berikut :


Analisa : Dari Laporan Sumber dan Penggunaan Dana tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011 penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk persediaan dan pembayaran kas deviden.
Read More..

Minggu, 28 April 2013

Analisa Rasio Laporan Keuangan

Analisa Rasio Laporan Keuangan Sebelumnya kami telah memposting contoh Laporan Keuangan dari PT Mandom Indonesia untuk dianalisa dengan analisa perbandingan laporan keuangan. Pada postingan kali ini, kami akan memenuhi tugas kelompok berikutnya untuk menganalisa Laporan Keuangan tersebut dengan Analisa Rasio.

Nama Anggota :
Fitri Apriyanti (42210826)
Hani Tia Rahayu (48210958)
Hesti Intan D (43210302)
Ibrahim Dapetenta G. (49210389)

Kelas : 3DA01



RATIO LIKUIDITAS
1.Current Ratio  =  Harta Lancar / Hutang Lancar
Current ratio tahun 2011= (Rp. 671.882.437.539 / Rp. 110.452.261.687) x 100% = 608,3%
Current ratio tahun 2010 = (Rp. 610.789.437.218 / Rp. 98.762.035.129) x 100% =  618,4%

Analisis : Current Ratio dari data diatas dapat ditentukan bahwa current ratio perusahaan tersebut adalah 6:1 atau 600% yang berarti bahwa jumlah aktiva lancar ada enam kali dari jumlah hutang lancar atau setiap  Rp.1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 6 aktiva lacar atau Rp. 1 modal kerja jadi current ratio pada tahun 2010 adalah sebesar 618,4% dan pada tahun 2011 adalah sebesar 608,3%.

2.Cash ratio = (Kas + Surat berharga)/ Hutang Lancar
Cash Ratio tahun 2011 =  (Rp. 89.862.335.910 + 0) / Rp. 110.452.261.687 = 813,6%
Cash Ratio tahun 2010 = (Rp. 129.104.545.843 + 0) / Rp. 98.762.035.129 = 130,72%

Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa cash ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 130,72% dan 813,6%

3.Quick Ratio = ( Aktiva lancar – Persediaan) / Hutang Lancar
Quick Ratio tahun 2011 = (Rp. 671.882.437.539. – Rp.278.433.445.457) / Rp. 110.452.261.687 = 356,2%
Quick ratio tahun 2010 = (Rp. 610.789.437.218 – Rp. 193.132.525.220) / Rp. 98.762.035.129 =  423%

Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa Quick Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 356,2% dan 423%.

RATIO SOLVABILITAS

1. Ratio Modal dengan Aktiva :
2010 : Modal Sendiri / Total Aktiva = Rp 948.480.404.874 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,905 = 90,5%                   
2011 : Modal Sendiri / Total Aktiva = Rp 1.020.412.800.735 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,902 = 90,2%
                   
Analisis: Ratio modal dengan aktiva pada perusahaan dari data diatas adalah aktiva lebih besar daripada modal. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 90,5% dan 2011 sebesar 90,2%. Persentase pada tahun 2011 lebih rendah dibanding tahun 2010.

2. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap :
2010 : Modal Sendiri/ Aktiva Tetap =Rp 173.865.626.016 / Rp 436.449.002.785 = 0,398 = 39,8%                
2011 : Laba Usaha / Aktiva Tetap =Rp 193.065.034.262 / Rp 458.982.624.883 = 0,420 = 42%
                  
Analisis : Ratio modal sendiri dengan aktiva tetap pada perusahaan dari data diatas adalah aktiva tetap lebih besar dari modal. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 39,8% dan tahun 2011 sebesar 42%. Persentase ratio ini pada tahun 2011 lebih tinggi daripada tahun 2010.

3. Ratio Aktiva dengan Hutang Jangka Panjang :
2010 : Aktiva Tetap/ Hutang Jangka Panjang = Rp 436.449.002.785/ Rp 41.592.045.669 = 10,49           
2011 : Aktiva Tetap/ Hutang Jangka Panjang = Rp 458.982.624.883/ Rp 53.235.797.928 = 8,62
                
Analisis : Ratio aktiva dengan Hutang jangka panjang pada perusahaan dari data di atas aktiva tetap lebih besar daripada hutang jangka panjang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 10,49 dan tahun 2011 sebesar 8,62. Pada tahun 2010 memiliki ratio yang lebih tinggi dibanding pada tahun 2011.

4. Ratio Hutang Jangka Panjang dengan Modal Sendiri :
2010 : Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri = Rp 41.592.045.669 / Rp 948.480.404.874 = 0,04 = 4%          
2011 : Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri  = Rp 53.235.797.928 / Rp 1.020.412.800.735 = 0,05 = 5%
                                
Analisis : Ratio hutang jangka panjang dengan modal pada perusahaan, dari data diatas modal lebih besar daripada hutang jangka panjang. Pada tahun 2010 sebesar 4% sedangkan 2011 sebesar 5%. Ratio pada tahun 2011 lebih tinggi 1 % daripada tahun 2010.

5. Ratio Total Hutang dengan Modal Sendiri :
2010 : Total Hutang / Modal Sendiri = Rp 98.762.035.129 / Rp 948.480.404.874 = 0,104 = 10,4%             
2011 : Total Hutang /  Modal Sendiri = Rp 110.452.261.687 / Rp 1.020.412.800.735 = 0,108 = 10,8%
                     
Analisis : Ratio total hutang dengan modal pada perusahaan, dilihat dari data di atas, modal lebih besar daripada hutang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 10,4% dan tahun 2011 sebesar 10,8%. Ratio tahun 2011 lebih tinggi 0,4% dari tahun 2010.

6. Ratio Total Hutang dengan Total Aktiva :
2010 : Total Hutang / Total Aktiva = Rp 98.762.035.129 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,094 = 9,4%                     
2011 : Total Hutang / Total Aktiva = Rp 110.452.261.687 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,098 = 9,8%
                     
Analisi : Ratio total hutang dengan total aktiva pada perusahaan, dilihat dari data diatas, total aktiva lebih besar daripada total hutang. Sehingga ratio pada tahun 2010 sebesar 9,4% dan tahun 2011 sebesar 9,8%. Ratio pada tahun 2011 lebih tinggi 0,4% dari tahun 2010.       

RATIO RENTABILITAS

1. Ratio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha :
2010 : Laba Usaha / Aktiva Usaha = Rp 173.865.626.016 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,166 = 16,6%       
2011 : Laba Usaha / Aktiva Usaha = Rp 193.065.034.262 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,170 = 17%
                  
Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa ratio laba usaha dengan aktiva usaha pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 16.6 % dan 17 %

2. Perputaran Aktiva Usaha :
2010 : Penjualan / Aktiva Usaha  = Rp  1.466.938.711.851 / Rp 1.047.238.440.003 = 1,400 = 140%          
2011 : Penjualan / Aktiva Usaha  = Rp 1.654.671.098.358 / Rp 1.130.865.062.422 = 1,463 = 146,3%
        
Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa perputaran aktiva usaha pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 140% dan 146.3%

3. Gross Margin Ratio :
2010 : Laba Kotor / Penjualan = Rp  543.904.030.122 / Rp 1.466.938.711.851 = 0,370 = 37 %
2011 : Laba Kotor / Penjualan = Rp  601.326.048.646 / Rp 1.654.671.098.358 = 0,363 = 36,3%
              
Analisis : dari data diatas dapat ditentukan bahwa Gross Profit Margin pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 37% dan 36,3%

4. Operating Margin Ratio :
2010 : Laba Usaha / Penjualan =Rp  173.865.626.016 / Rp 1.466.938.711.851 = 0,118 = 11,8 %   
2011 : Laba Usaha / Penjualan = Rp  193.065.034.262 / Rp 1.654.671.098.358 = 0,116 = 11,6%
                   
Analisis : dari data diatas dapat ditwentukan bahwa Operating Margin Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 11,8% dan 11,6%

5. Net Margin Ratio :
2010 : (Laba Bersih – Pajak) / Penjualan = (Rp  131.445.098.783 – Rp 42.080.327.961) / Rp 1.466.938.711.851 = 0,060 = 6 %                                                  
2011 : (Laba Bersih – Pajak) / Penjualan = (Rp 140.038.819.641 – Rp 50.103.933.205) / Rp 1.654.671.098.358 = 0,054 = 5,4%
                                                 
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Net Margin Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 6% dan 5,4%

6. Operating Ratio :
2010 : (Harga Pokok – Biaya Operasi) / Penjualan  = ( Rp 923.034.681.729 – Rp 370.038.404.106) / Rp 1.466.938.711.851 = 0,060 = 6 %                                            
2011 : (Harga Pokok – Biaya Operasi ) / Penjualan = ( Rp 1.053.345.049.712 – Rp 408.261.014.384) / Rp 1.654.671.098.358 = 0,054 = 5,4%
                                                           
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Operating Ratio pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 6% dan 5,4%

7. Rate of ROI :
2010 : Laba bersih (Sebelum Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha =  Rp 173.525.426.744 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,165 = 16,5 %         
2011 : Laba bersih (Sebelum Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha = Rp 190.142.752.846 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,168 = 16,8%
                
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Rate of ROI pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 16,5% dan 16,8%

8. Net Rate of ROI :
2010 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha =  Rp 131.445.098.783 / Rp 1.047.238.440.003 = 0,125 = 12,5 %
2011 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Jumlah Aktiva Usaha =  Rp 140.038.819.641 / Rp 1.130.865.062.422 = 0,123 = 12,3%
                
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Net Rate of ROI pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 12,5 % dan 12,3%

9. Rentabilitas Modal Sendiri :
2010 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Modal Sendiri = Rp 131.445.098.783 / Rp 948.480.404.874 = 0,138 = 13,8 %                  
2011 : Laba Bersih (Sesudah Pajak) / Modal Sendiri = Rp  140.038.819.641 / Rp 1.020.412.800.735 = 0,137 = 13,7%
                                          
Analisis: dari data diatas dapat ditentukan bahwa Rentabilitas Modal Sendiri pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar 13,8 % dan 13,7%
 
Read More..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
next page