Deretan pilar-pilar berukuran besar peninggalan Romawi |
Mereka segera saja memperkirakan kolam itu berasal dari zaman Romawi yang terkubur di kota itu sejak hampir 2.000 tahun lalu.
Penemuan itu diumumkan 22 November lalu. Ofer Sion, direktur pelaksanaan ekskavasi Jewis Quarter of Jerusalem’s Old City, mengatakan, penemuan ini akan membuktikan bahwa kota-kota masa Romawi lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
“Ini sangat penting karena selama ekskavasi di Jewis Quarter, kami tidak pernah menemukan bangunan dari abad kedua dan ketiga,” kata Sion.
Pada kolam Romawi tersebut, para arkeolog menemukan tangga yang menuju lantai mosaik putih dan ratusan genteng atap terakota yang bertatahkan nama sebuah unit tentara Romawi, Tenth Legion. Sion menduga, kolam itu menjadi salah satu tempat para prajurit mandi.
Ketika kolam tersebut telah selesai diekskavasi, pemerintah Yerusalem memutuskan tetap menggunakan tempat tersebut sebagai pemandian suci bagi umat Yahudi atau mikweh.
Lembaga kepurbakalaan Israel mengatakan, desain dari kolam tua Romawi itu akan terintegrasi dengan desain kolam baru.
Arkeologi dan politik kadang saling adu kepentingan di Yerusalem, terutama di wilayah kota tuanya di mana terdapat banyak peninggalan sejarah.
Rafi Greenberg, arkeolog dari Unievrsitas Tel Aviv mengatakan, pemerintah Israel kadang terlalu fokus menemukan peninggalan umat Yahudi dengan mengorbankan sisa-sisa sejarah dari masa atau kekuasaan yang lain
“Setiap bangunan modern di kota tua didirikan di atas bangunan tua. Pertanyaannya sekarang, apakah pihak yang berkaitan dengan keagamaan cukup toleran untuk menerima sejarah lain (alternatif)?” ungkap Greenberg.
Kolam tua dari zaman Romawi itu diduga dibangun pada masa pemerintahan Romawi di wilayah Yerusalem. Romawi menguasai wilayah tersebut setelah menjatuhkan kerajaan Yahudi dan mendirikan kota Aelia Capitolina sebagai ibu kota dari propinsi Syria-Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar