Fosil embrio dinosaurus berusia 190 juta tahun |
Sebenarnya, telur tersebut sudah ditemukan di Afrika Selatan sejak tahun 1976, tetapi baru berhasil diidentifikasi baru-baru ini. Hasil penelitiannya sendiri dipublikasikan dalam Journal of Vertebrate Palentology baru-baru ini. Dalam hasil risetnya, para peneliti berhasil mengidentifikasi perkembangan awal dari embrio jenis dinosaurus tersebut.
Menggunakan kajian tentang perkembangan embrio tersebut, peneliti pun dapat memperkirakan wujud dinosaurus itu ketika lahir. Lewat uraiannya, peneliti mengatakan bahwa embrio yang ditemukan itu sebenarnya baru akan dilahirkan. Namun karena induknya mati, ia tak memiliki kesempatan lahir.
Menariknya, karakteristik embrio itu berbeda dengan dinosaurus dewasa. Saat dilahirkan, dinosaurus jenis itu akan memiliki kaki depan yang lebih panjang sehingga mengharuskannya berjalan dengan empat kaki, tidak seperti sosok dewasanya yang berjalan dengan dua kaki. Kepala embrio itu juga tampak tidak proporsional karena terlalu besar jika dibandingkan dengan badannya. Padahal sosok dewasanya memiliki kepala relatif kecil dan leher yang panjang. Dinosaurus itu kelihatannya berubah seiring usianya bertambah.
Dr Ressz dan Diane Scott, asistennya yang terlibat dalam penelitian tersebut, menghabiskan beberapa bulan untuk mempersiapkan spesimennya. “Materinya sangat rapuh. Sangat sulit untuk mengerjakannya dan ada risiko kerusakan pada materi embrionik yang sangat tua ini,” kata Dr Resiz pada situs web BBC. “Spesimen itu adalah spesimen tertua yang dimiliki dan tak pernah disentuh oleh semua staf University of the Witwatersrand sampai kami tertarik mengerjakannya,” lanjut Reisz.
Dalam catatan hasil penelitiannya, mereka menduga bahwa ketika dilahirkan, embrio itu akan membutuhkan perawatan dan perlindungan orangtua (parental care), sama seperti manusia. Jika dugaan itu benar, maka hewan ini merupakan contoh hewan tertua yang membutuhkan perawatan dan perlindungan orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar