Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih
kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami karena kondisi pendidikan di
Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi.
Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan
dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi
institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan.
Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat
kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang
berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan
suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang
menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian
bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli
melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung
kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi
konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih
menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil
tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan para sarjana yang
baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru
meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan
pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam
mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola
bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi
resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya
menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong
pertumbuhan kewirausahaan.
Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai
usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap
sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang
mendorong seseorang memulai usaha sendiri.
2. Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi
dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya
kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan
dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.
3. Faktor ekonomi dan Kependudukan
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai
bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh
komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas.
Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada
pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau
apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.
4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92%
pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah
investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan
mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.
5. Kemajuan Teknologi
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop,
notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telepon,
seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu,
tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan
bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat
komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.
6. Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang
Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih
tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan
keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi
banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman,
lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress
hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang
dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga
dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan
kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.
7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga
menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet
atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet
sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong
pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.
8. Peluang Internasional
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi
dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global
yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para
wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti
runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik Uni Soviet dan
hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi
Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang
Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.
Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor
Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu
program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu
embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi
fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam
mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta
karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.
Sumber : www.peluang-bisnis-wirausaha.blogspot.com
Read More..