Senin, 09 Juni 2014

Ekonomi Indonesia

Saat ini Ekonomi Indonesia bersikap penuh optimis bagi pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional semakin mengalami peningkatan maka kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan terhadap negara lain. Pendapatan nasional per tahun di Indonesia akan mampu memberikan kemajuan.
 

Untuk tingkat ekonomi makro akan sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dan ditunjukkan dengan permintaan domestik yang masih menjadi penopang utama untuk kinerja perekonomian. Tak ketinggalan juga bagi dunia ekspor dan impor, serta investasi. 

Ekonomi Indonesia

Di lihat pada kurangnya perekonomian makro di aspek perbankan ini dapat pula kita rasakan adanya pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang semakin meningkat. Bank Indonesia dapat memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang triwulan tahun 2011 masih akan bertumbuh tinggi, yaitu mencapai di kisaran 6,4 persen. Jadi, sepanjang tahun ini juga, perekonomian Indonesia diramalkan akan tumbuh di kisaran 6 persen sampai 6,5 persen. 

Kondisi Ekonomi Indonesia Dilihat dari Pendapat Domestik Bruto 
Pendapat Domestik Bruto (PDB) di Indonesia untuk masa kini telah menempati tingkat urutan yang ke-18 dari 20 negara yang memiliki PDB terbesar di dunia. Dan ternyata hanya ada lima negara Asia yang masuk ke dalam kategori [ada daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, yaitu lima negara Asia tersebut adalah Negara Jepang berada pada urutan ke-2, Negara Cina pada urutan ke-3, Negara India pada urutan ke-11, dan Negara Korea Selatan pada urutan ke-15. 

Dengan adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan Institut Kemandirian senantiasa akan berusaha untuk mencetak kaum muda yang berpotensi menjadi sosok hebat sebagai pejuang ekonomi merupakan salah satu cara cara dalam membuat sebuah pemerataan pertumbuhan ekonomi dan dapat dirasakan oleh banyak rakyat di Indonesia. 

Hubungan yang bersinergi antara kementrian maka harus dibuat semakin lebih peduli dan saling menunjang sehingga tidak terjadi tumpang tindih serta akan lebih bermanfaat untuk masyarakat. Dengan adanya kampanye pembentukan jiwa kewirausahaan , seperti misalnya pada seminar yang bertaraf internasional, yaitu merupakan salah satu jalan dalam membangkitkan semangat dan juga potensi jiwa pejuang ekonomi yang sungguh pantang menyerah dan kaya akan kreativitas. 

Pada dampak globalisasi ekonomi secara positif dan dampak globalisasi yang negatif menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan pada dunia usaha. Saat kita berpikir untuk menjadi seorang pengusaha dan lebih memanfaatkan setiap peluang usaha yang dimiliki maka saat itu sebenarnya kita memasuki ke dalam sebuah sistem Ekonomi Indonesia dan tentunya yang paling populer yakni sistem ekonomi kapitalis yang menjadi suatu bagian integral pada proses globalisasi tersebut. Sehingga ada banyak makna dari globalisasi secara umum yang memiliki sebuah kemiripan untuk salah satu pengertian globalisasi seperti sebuah proses yang melintasi batas negara di mana antar masyarakat maupun kelompok, dan tak ketinggalan antar negara yang saling berinteraksi, berhubungan, bergantung terkait, dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. 

Sebagaimana yang diketahui bahwa sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan juga dampak yang negatif, maka terlepas dari pendapat yang pro terhadap globalisasi ekonomi dan secara kontra pada globalisasi ekonomi lalu kita akan mencoba untuk menelaah secara sederhana mengenai dampak positif dan negatif untuk globalisasi ekonomi. 

Untuk dampak positif globalisasi ekonomi yang dipandang dari segi kreatifitas dan daya saing bahwa dengan semakin melebarnya pasar bagi produk-produk ekspor maka sudah sangat diharapkan untuk menumbuhkan kreativitas serta peningkatan akan kualitas produksi yang disebabkan adanya dorongan untuk tetap berada dalam keadaan yang penuh realistis dan eksis ditengah kehidupan yang penuh persaingan global. Dan secara natural, hal ini akan terjadi manakala hadir sebuah kesadaran akan keharusan berinovasi untuk muncul dan hingga pada giliranya akan menciptakan produk dalam negeri yang begitu handal dan sungguh mengalami kualitas diri. 

Disisi lain bahwa kondisi dimana kemampuan berkenaan daya saing rendah dan ketidakmampuan bagi Indonesia dalam mengelola persaingan sehingga akan menimbulkan mimpi buruk perekonomian negeri saat ini, maka hal ini pula yang akan mendatangkan berbagai macam dampak negatif globalisasi Ekonomi Indonesia misalnya seperti membanjirnya sebuah produk luar negeri sebut saja yakni produk-produk negara Cina yang pada akhirnya mematikan nilai produksi dalam negeri, sehingga warga negara Indonesia hanya bisa dan bahkan akan menjadi tenaga kasar yang mempunyai gaji rendah sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan skill akan segera dikuasai oleh kaum luar atau ekspatriat asing, dan tentunya lowongan pekerjaan pada saat ini sudah sangat sempit dan mengalami berbagai kendala bagi masyarakat yang menganggur serta akan semakin habis kesempatan kerja yang dikarenakan adanya gelombang pekerja asing. 

Sedangkan dampak positif globalisasi Ekonomi Indonesia dari segi permodalan, maka dari sisi ketersediaan akses modal untuk dana akan menjadi semakin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi ini secara langsung misalkan pada pembangunan pabrik yang akan turut membuka lowongan kerja. Akan tetapi hanya saja dampak positif ini akan berbalik secara 180 derajat saat pemerintah mengalami ketidakmampuan dalam mengelola aliran dana asing. Hal ini akan terjadi malah penumpukan dana asing lebih menguntungkan bagi pemilik modal dan sungguh terlalu rawan untuk menimbulkan krisis ekonomi akibat jatuhnya nilai mata uang Rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
next page