Senin, 15 Juni 2015

Tugas 8

Klasifikasi Industri 
Klasifikasi Industri adalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi berdasarkan bahan baku
Disetiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda-beda, tergantung pada apa yang dihasilkan dari proses industri tersebut. Berasarkan pada bahan baku yang digunakan, industri dibedakan menjadi 3 bagian:
a. Industri ekstraktif, adalah industri yang bahan bakunya terbuat dari alam. Contohnya: industri hasil pertanian, hasil perikanan, dan hasil kehutanan.
b. Industri nonekstraktif, adalah industri yang mengolah lebih lanjut dari hasil industri lain. Contohnya: industri kayu lapis, pemintalan, dan kain.
c. Industri fasiliatif (industry tertier) adalah menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Contohnya: perbankan, perdagangan, pariwisata, dan angkutan.
 

2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan tenaga kerja yang diguanakan, industri dapat dibedakaan menjadi 4: 
a. Industri rumah tangga, adalah industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Cirinya adalah memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelolanya biasanya kepala rumah tangga atau anggota keluargnya. Contohnya: industri anyaman, kerajinan, industri makanan. 
b. Industri kecil, adalah yang tenaga kerjanya sekita 5-19 orang. Cirinya adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya masih dilingkungan sekitar atau masih berhubungan antar saudara. Contohnya: industri batubara, genteng, dan pengolahan rotan. 
c. Industri sedang, adalah industri yang memiliki tenaga kerja sekitar 20-99 orang. Cirinya adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keteramplan tertentu dan pemimpin perusahaan memiliki keterampilan manajerial. Contohnya: industri konveksi, border, dan keramik. 
d. Industri besar, adalah industri yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang. Cirinya memiliki modal besar yang dihimpun secara koleftif kepemilikan saham. Contohnya: industri tekstil, pesawat, besi baja, dan mobil 

3. Klasifikasi berdasarkan produksi yang dihasilkan
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian: 
a. Industri primer, adalah industri yang menghasilkan barang yang tidak perlu diolah lebih lanjut. Contohnya: industri anyaman, konveksi dan makanan minuman. 
b. Industri sekunder, adalah industri yang menghasilkan barang yang harus diolah lebih lanjut sebelum dinikmati. Contohnya: industri baja, ban, dan tekstil. 
c. Industri tersier adalah yang hasilnya tidak berupa barang yang dapat dinikmati seacar langsung maupun tidak langsung, melainkan merupakan jasa layanan yang dapat mempermudah dan membantu masyarakat. Contohnya: perbankan, angkutan, perdagangan, dll. 

4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian: 
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Contohnya: industri minyak goreng, industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan. 
b. Industri pertambangan, adalah industri yang mengolah bahan mentah hasil kegiatan pertambangan. Contohnya: industri semen, baja, bahan bakar minyak bumi, dan serat sintesis. 
c. Industri jasa, adalah industri yang mengolah pelayanan jasa yang dapat membantu masyatakat tetapi menguntungkan. Contohnya: industri perbankan, transportasi, seni dan liburan, dll. 

5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha 
Dapat dibedakan menjadi 5 bagian: 
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), adalah industri yang didirikan mendekati daerah konsumen. 
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), adalah industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk. 
c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), adalah industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Contohnya: industri semen di Palimanan Cirebon, industri pupuk di Palembang dan industri BBM di Balongan Indramayu 
d. Industri berorientasi pada bahan baku, adalah industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Contohnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu. 
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), adalah industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, otomotif, dan transportasi. 

6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi 
Dapat dibedakan menjadi 2: 
a. Industri hulu, adalah industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Contohnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja. 
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler. 

7. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan 
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian: 
a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), adalah industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Contohnya: industri kerajinan, pariwisata, dan makanan minuman. 
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), adalah industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Contohnya: industri komunikasi, perminyakan, dan pertambangan. 
c. Industri dengan modal patungan (join venture), adalah industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Contohnya: industri otomotif, ketas, dan transportasi. 

8. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan 
Dapat dibedakan menjadi 2 bagian : 
a. Industri berat, adalah yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Contohnya: industri alat-alat berat, mesin, dan percetakan. 
b. Industri ringan, adalah industri yang menghasilkan barang siap untuk dikosumsi. Contohnya: industri obat-obatan, makanan, minuman. 

9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola 
Dapat dibedakan menjadi 2 bagian: 
a. Industri Negara (BUMN), adalah industri yang dikelola dan milik Negara. Contohnya: industri perminyakan, pertambangan, dll. 
b. Industri rakyat, adalah industri yang dikekola dan milik rakyat. Contohnya: industri meubeler, makanan ringan, dan kerajinan. 

10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian 
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian : 
a. Industri kecil, ciri-cirinya yatu: modal relative kecil, teknologi sederhana, memiliki pegawai kurang dari 10 orang biasanya masih antar keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas. 
b. Industri menengah, cirri-cirinya yaitu modal yang relative besar, teknologinya cukup maju tetap masih terbatas, pegawainya sekitar 100-200 orang, namun pegawainya tidak tetap, lokasi penyebarannya cukup luas (berskala regional). 
c. Industri besar, cirri-cirinya adalah modal sangat besar, tekonologi canggih dan modern, organisasi teratur, pegawai banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional dan internasional. 

Ada beberapa rekomendasi daya saing pada sektor industri di Indonesia: 
1) Mengembangkan berbasis agro industri sebagai sektor industri utama. 
2) Meningkatka produktivitas. 
3) Memperkuat daya saing industri dalam negeri. 
4) Meningkatkan pemasaran berbasis daya saing. 
5) Mengembangkan teknologi berbasis ekonomi. 

Selain ini juga ada 9 pilar yang harus dimiliki untuk kemajuan Indonesia. Kesembilan pilar tersebut adalah perubahan pola pikir, pengembangan mutu modal manusia, pemanfaatan seluruh sumber pembiayaan pembangunan, pengelolaan anggaran dan kekayaan Negara lebih baik, konsistensi kebijakan yang mendorong transformasi sektoral, keberlanjutan jaminan social dan penganggulangan kemiskinan, ketahanan pangan dan air, ketahanan energy, dan reformasi birokasi. 

Selain itu juga ada 3 cara lain meningkatkan daya asing dinegara kita. 
1) Reouserce dalam arti tingkat persaingan dibidang keuangan. 
2) Infrastruktur haruslah lebih baik dari negara pesaing. 
3) Energi yang sekarang kita gunakan, sepeti listrik masih belum memcukupi dan masih tinggi harganya. 

Tiga hal mendasar tersebutlah yang mesti kita perbaiki. Untuk itu, bunga harus turun ke tingkat lebih rendah. Kemudian, infrastruktur harus diperbaiki supaya biaya logistik lebih murah. Kalau mengangkut barang 200 kilogram dari Bandung ke Jakarta ongkos yang diperlukan lebih tinggi daripada negara lain, maka kita sulit bersaing. Dan tentu saja semuanya harus dilengkapi dengan energi yang baik. 

Berikutnya yang harus dibenahi adalah kerja birokrasi. Overhead bangsa ini terlalu tinggi dibandingkan dengan capital expenditure-nya. Hal itu harus dibalik. Overhead kita dalam bentuk biaya-biaya untuk pegawai dan biaya barang yang telalu tinggi. Karena itu, harus diturunkan, dan di sisi lain investasi harus dinaikkan. 

Sektor industry yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi Negara salah satunya ialah industri kreatif, ialah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketempilan serta bakat individu untuk mencipatakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi cipta tersebut. Industri kreatif ini sangat penting karena memberikan konstribusi ekonomi yang signifikan terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, penciptaan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, berbasis pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa, dan memberikan dampak sosial yang positif. 

Sumber: 
- http://www.academia.edu/4798569/DAYA_SAING_PRODUK_INDONESIA_DI_PASAR_GLOBAL_Menuju_Indonesia_Maju 
- http://geografi-bumi.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-industri.html 
- id.wikipedia.org/wiki/Industri
- http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/128-maret-2011/1070--industri-kreatif-memberikan-kontribusi-signifikan-terhadap-pdb.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
next page